Nama Desa | Lerep |
Kecamatan | Ungaran Barat |
Kabupaten/Kota | Kabupaten Semarang |
Provinsi | Jawa Tengah |
Luas | 6820000 |
Batas Utara | Desa Keji |
Batas Timur | Desa Penawangan |
Batas Selatan | Desa Ambarawa |
Batas Barat | Gunung Ungaran |
No | Konteks Bisnis | Identifikasi Bahaya dan Risiko | Risk Analysis and Evaluation | Pengendalian Risiko | Residual Risk | Penanggung Jawab/Risk Owner | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Objektif | Aktivitas | Kategori Bahaya (Hazard Classification) | Jenis Bahaya | Penjelasan Bahaya (Hazard Explanation) | Kejadian Risiko (Risk Event) | Penyebab Risiko (Risk Cause) | Deskripsi Dampak | Existing Control | L | C | Risk Level | Eliminasi | Substitusi | Engineering | Administrasi | APD | L | C | Risk Level | ||
1 | Akses DeWi | Perjalanan menuju desa Lerep | Bahaya Keselamatan | Aktivitas berkendara | Jalan beton lebar 3 meter hanya dapat dilalui mobil 1 arah | Terperosok, terluka | Pengunjung tidak berhati-hati karena jalan yang berkelok di lereng ungaran sehingga menyebabkan kecelakaan (traffic accident) | Kematian, cedera, kekurangan darah | Memberikan imbauan kepada pengunjung supaya tidak menggunakan mobil dalam perjalanan menuju Desa Lerep, alternatif lainnya menggunakan ojek wisata atau jalan kaki, Menyediakan area parkir untuk mobil pengunjung | D | 1 | Low | Meningkatkan komunikasi aspek bahaya kepada pengunjung melalui poster yang disediakan di tempat yang mudah dijangkau | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | ||||
2 | Akses DeWi | Perjalanan menuju desa Lerep | Kebencanaan | Tanah Longsor | Lokasi di pegunungan terdapat kemungkian tanah longsor | Tertimbun, terluka, terjatuh | Bencana alam seperti longsor terjadi tiba-tiba | Kerusakan fasilitas (mobil rusak) dan kerugian manusia (cedera, kematian) | Sudah terdapat rambu peringatan atau jalur evakuasi | D | 1 | Low | Memastikan rambu-rambu keselamatan pada posisi yang mudah terlihat dan mudah terjangkau oleh pengunjung | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | ||||
3 | Pasar Kuliner Jajanan Ndeso | Area Penjualan | Bahaya Keselamatan | Api yang tidak terkontrol | Properti banyak yang terbuat dari bambu atau daun kering dan berdekatan dengan kompor | Kebakaran dan ledakan | Bahan mudah terbakar yang berdekatan dengan sumber api seperti kompor | Membahayakan pernapaan pengunjung karena asap kebakaran, asma kambuh, bahkan kematian | Sudah terdapat FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) yang melakukan pelatihan pemadaman api ke penjual jajanan, Sudah tersedia Pos Kesehatan Wisata yang terlatih, sudah tersedia P3K, pemeriksaan tensi, dan petugas P3K | D | 1 | Low | Menyediakan APAR yang sesuai dengan bahan yang mudah terbakar | Meningkatkan kapasitas kompetensi FPRB, memastikan obat-obatan P3K sesuai dengan kebutuhan dan memastikan expiry date, meningkatkan kompetensi petugas P3K | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | |||
4 | Pasar Kuliner Jajanan Ndeso | Area Penjualan | Bahaya Kimia | Debu akibat pengelolaan sampah domestik dan plastik | Debu menyebabkan lingkungan kotor dan berpotensi pencemaran air dan tanah | Iritasi mata, menggangu pernapasan | Sampah tidak dikelola dengan baik | Air tanah tercemar, sehingga tidak dapat digunakan oleh penduduk | Melakukan kerja sama dengan Bank Sampah dimana sampah diambil unit BUMDES (2 hari sekali), Sudah tersedia area TPS 3R, Sudah terdapat pengendalian Reduce/Reuse/Recycle, Sudah terdapat composting, Sudah terdapat program pengurangan sampah plastik di pasar kuliner, Sudah terdapat penggunaan bambu | D | 1 | Low | Membuat tempat sampah yang sesuai dengan bahan sampah dan warnanya | Memberikan imbauan kepada pengunjung supaya membuang sampah pada tempatnya | APD Masker | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | ||
5 | Kopi Tenda | warung makanan tradisional, | Bahaya Kimia | Debu akibat pengelolaan sampah domestik dan plastik | Debu menyebabkan lingkungan kotor dan berpotensi pencemaran air dan tanah | Iritasi mata, mengganggu pernapasan | Sampah tidak dikelola dengan baik | Air tanah tercemar sehingga tidak dapat digunakan oleh penduduk | Melakukan kerja sama dengan Bank Sampah dimana sampah diambil unit BUMDES (2 hari sekali), Sudah tersedia area TPS 3R, Sudah terdapat pengendalian Reduce/Reuse/Recycle, Sudah terdapat composting, Sudah terdapat program pengurangan sampah plastik di pasar kuliner, Sudah terdapat penggunaan bambu | D | 1 | Low | Membuat tempat sampah yang sesuai dengan bahan sampah dan warnanya | Memberikan imbauan kepada pengunjung supaya membuang sampah pada tempatnya dan selalu menjaga kebersihan | APD Masker | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | ||
6 | Kopi Tenda | Camping (kapasitas 150 orang) | Bahaya Keselamatan | Api yang tidak terkontrol | Properti banyak yang terbuat dari bambu / daun kering dan berdekatan dengan kompor | Kebakaran dan ledakan | Bahan mudah terbakar yang berdekatan dengan sumber api (misal kompor) | Membahayakan pernapasan pengunjung karena asap kebakaran, asma kambuh, bahkan kematian | Sudah terdapat FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) yang melakukan pelatihan ke para penjual | D | 1 | Low | Menyediakan APAR yang sesuai dengan bahan yang mudah terbakar | Melanjutkan program FPRB dan penguatan kapasitas organisasi melalui pelatihan atau studi banding yang relevan, Memastikan adanya petugas P3K | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | |||
7 | Kampung sapi Indrokilo | tempat pemeliharaan sapi pemerahan susu, pengolahan susu, pengolahan biogas | Bahaya Keselamatan | Kekuatan sapi | Sapi yang sangat kuat dan menyerang pengunjung | Terluka, terjatuh | Sapi tidak terkendali, sehingga menyerang pengunjung | Cedera, patah tulang | Sudah terdapat Pos Kesehatan Wisata dengan petugas terlatih P3K | D | 1 | Low | Meningkatkan kapasitas organisasi melalui pelatihan atau studi banding yang relevan | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | ||||
8 | Kampung sapi Indrokilo | tempat pemeliharaan sapi pemerahan susu, pengolahan susu, pengolahan biogas | Bahaya Kimia | Debu akibat pengelolaan sampah domestik dan plastik | Debu menyebabkan lingkungan kotor dan berpotensi pencemaran air dan tanah | Iritasi mata, mengganggu pernapasan | Sampah tidak dikelola dengan baik | Air tanah tercemar, sehingga tidak dapat digunakan oleh penduduk | Melakukan kerja sama dengan Bank Sampah dimana sampah diambil unit BUMDES (2 hari sekali), Sudah tersedia area TPS 3R, Sudah terdapat pengendalian Reduce/Reuse/Recycle, Sudah terdapat composting, Sudah terdapat program pengurangan sampah plastik di pasar kuliner, Sudah terdapat penggunaan bambu | D | 1 | Low | Membuat tempat sampah yang sesuai dengan bahan sampah dan warnanya | Memberikan imbauan kepada pengunjung supaya membuang sampah pada tempatnya dan selalu menjaga kebersihan | APD Masker | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | ||
9 | Kampung sapi Indrokilo | Fasilitas Toilet Umum | Bahaya lingkungan | Pengelolaan air limbah domestik | Pengelolaan air limbah tidak ada septic tank nya | Menimbulkan bau dan mengurangi kenyamanan pengunjung | Pembuangan limbah KM/Septic langsung ke lingkungan | Mencemari sungai, Menurunkan kualitas air sungai dan kesehatan pengguna air sungai | Belum terdapat pengendalian | D | 1 | Low | Memastikan setiap fasilitas KM/Toilet menggunakan septic tank | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | ||||
10 | Pemancingan Embung Sembligo | Lokasi pemancingan | Bahaya Keselamatan | Aktivitas dengan air | Lokasi pemancingan sedalam 4 meter | Terpeleset, tergelincir, tenggelam, hanyut | Pengunjung terjatuh karena kurang berhati-hati | Sulit bernapas dalam air, kematian | Sudah terdapat pagar pembatas di lokasi, sudah tersedia ban sebagai tools untuk pertolongan pertama dan selalu ada petugas yang berjaga | D | 1 | Low | Memasang rambu peringatan atau keselamatan pada lokasi yang berisiko, Memberikan imbauan berhati-hati | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | ||||
11 | Kebun Jogo Tonggo | Berkebun | Bahaya Keselamatan | Aktivitas dengan benda tajam | Penggunaan benda tajam seperti pisau atau cangkul | terluka, tertusuk | Pengunjung tidak terlatih berkebun | luka, kekurangan darah | Sudah tersedia petugas P3K | D | 1 | Low | Menyediakan kotak P3K dengan lengkap dan memberikan poster terkait dengan penanganan yang berkaitan dengan bahaya risiko di tempat tersebut | Menyediakan sarung tangan pelindung untuk berjaga-jaga | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | |||
12 | Kampung Buah Naga | budidaya buah naga dan pengolahan buah naga | Bahaya Kimia | Debu akibat pengelolaan sampah domestik dan plastik | Debu menyebabkan lingkungan kotor dan berpotensi pencemaran air dan tanah | Iritasi mata, mengganggu pernapasan | Sampah tidak dikelola dengan baik | Air tanah tercemar sehingga tidak dapat digunakan oleh penduduk | Melakukan kerja sama dengan Bank Sampah dimana sampah diambil unit BUMDES (2 hari sekali), Sudah tersedia area TPS 3R, Sudah terdapat pengendalian Reduce/Reuse/Recycle, Sudah terdapat composting, Sudah terdapat program pengurangan sampah plastik di pasar kuliner, Sudah terdapat penggunaan bambu | D | 1 | Low | Membuat tempat sampah yang sesuai dengan bahan sampah dan warnanya | Memberikan imbauan kepada pengunjung supaya membuang sampah pada tempatnya dan selalu menjaga kebersihan | APD Masker | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | ||
13 | Kampung Iklim Sokaku Asri | program hasta karya pengelolaan limbah, edukasi pembuatan kompos, budidaya maggot (sebagai pakan ternak lele), budidaya lele, | Bahaya Lingkungan | Kualitas udara | Kualitas udara berkurang karena bau yang menyengat dari pakan ternak | Pengunjung kurang merasa nyaman | Pengelolaan sampah organik yang menimbulkan bau busuk | Penurunan kualitas udara, pengunjung trauma | Belum terdapat pengendalian | D | 1 | Low | Menyediakan masker bagi yang memerlukan, Menyediakan sarung tangan bagi pengunjung yang ingin belajar ke tempat tersebut | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | ||||
14 | Iriban Wangan Cenginging | Event tahunan bertema go green seperti pesta, memotong ayam, membersihkan sungai. Lokasinya di tebing jalan menuju lokasi licin. | Bahaya Keselamatan | Aktivitas di atas air | Sungai berbatuan dan licin yang berpotensi membahayakan pengunjung yang tidak terbiasa | Tergelincir, terjatuh | Pengunjung tidak terbiasa dengan arus sungai berbatuan dan licin | Terluka, cedera, patah tulang | Sudah terdapat petugas P3K terlatih yang stand by di titik berbahaya | D | 1 | Low | Menyediakan kotak P3K dengan lengkap dan memberikan imbauan hati-hati area licin | APD Pelampung | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | |||
15 | Gogoh Iwak Kalipangus | Paket wisata mencari ikan di kali dengan peralatan tradisional (kukusan) | Bahaya Keselamatan | Aktivitas di atas air | Sungai berbatuan dan licin berpotensi membahayakan pengunjung yang tidak terbiasa | Tergelincir, terjatuh | Pengunjung tidak terbiasa dengan arus sungai berbatuan | Terluka, cedera, patah tulang | Sudah terdapat petugas P3K terlatih yang stand by di titik berbahaya | D | 1 | Low | Menyediakan kotak P3K dengan lengkap dan memberikan imbauan hati-hati area licin | APD Pelampung | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | |||
16 | Gogoh Iwak Kalipangus | Paket wisata mencari ikan di kali dengan peralatan tradisional (kukusan) | Bahaya Keselamatan | Banjir di Hulu | Sungai meluap karena aliran dari hulu sungai | Tergelincir, terjatuh, hanyut | Pengunjung tidak berhati-hati ketika terdapat banjir hulu | Sulit bernapas dalam air, kematian | Sudah terdapat monitoring cuaca apakah lokasi aman atau tidak untuk dikunjungi, lokasi ditutup saat kondisi banjir | D | 1 | Low | Melakukan kerja sama dengan instansi kebencanaan | Melakukan monitoring dengan konsisten | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | |||
17 | Ngupakara Deling | Mengolah bambu menjadi keranjang, tempat tissue, mainan, meja, kursi | Bahaya Keselamatan | Aktivitas bambu | Alat yang digunakan untuk memotong bambu | terluka, tertusuk | Pengunjung tidak hati-hati dalam melakukan pekerjaan, sehingga terluka dan tertusuk | Kekurangan darah | Sudah terdapat petugas P3K | D | 1 | Low | Menyediakan kotak P3K dengan lengkap dan memberikan imbauan hati-hati benda tajam | Sarung tangan | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas | |||
18 | DWL Adventure dari Embung ke Puncak Gunung | Jeep Offroad tour | Bahaya Keselamatan | Permukaan jalan yang tidak rata | Kawasan berkelok-kelok | Terjatuh, terguling | Pengunjung tidak mematuhi aturan keselamatan offroad | Memar, kesakitan | Melakukan kerja sama dengan paguyuban jeep wisata kabupaten semarang, memiliki peraturan yang harus dipatuhi, memberikan penyuluhan secara rutin dari Polres, memelihara jeep oleh paguyuban, menyampaikan tutorial di awal via paket wisata | D | 1 | Low | Melanjutkan program keselamatan offroad jeep tour secara konsisten dan memastikan safety belt tersedia pada jeep yang akan digunakan | Safety belt | D | 1 | Low | Pengelola dan Pengawas |
No | Konteks Bisnis | Identifikasi Bahaya dan Risiko | Risk Analysis and Evaluation | Pengendalian Risiko | Residual Risk | Penanggung Jawab/Risk Owner | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Objektif | Aktivitas | Kategori Bahaya (Hazard Classification) | Jenis Bahaya | Penjelasan Bahaya (Hazard Explanation) | Kejadian Risiko (Risk Event) | Penyebab Risiko (Risk Cause) | Deskripsi Dampak | Existing Control | L | C | Risk Level | Eliminasi | Substitusi | Engineering | Administrasi | APD | L | C | Risk Level | ||
1 | Kebencanaan | Bencana Alam | Bencana alam | Gempa bumi | Getaran bumi yang tidak dapat terkontrol | Kerusakan fasilitas dan dampak pada manusia | Gempa bumi | Kematian, cedera, luka-luka, kerusakan bangunan | Sudah terdapat peraturan yang terkoneksi dengan BPBD level kecamatan dan kabupaten, sudah terdapat grup WA khusus untuk koordinasi apabila terjadi kasus kebencanaan | E | 4 | High | Melakukan pelatihan kebencanaan bagi petugas Desa Wisata, menyediakan jalur evakuasi | C | 3 | High | Pengelola dan Pengawas |