Nama Desa | Ngargosari |
Kecamatan | Samigaluh |
Kabupaten/Kota | Kabupaten Kulonprogo |
Provinsi | DI Yogyakarta |
Luas | 69.293,1 |
Batas Utara | Ngargoretno |
Batas Timur | Gerbosari |
Batas Selatan | Banjarsari |
Batas Barat | Pagerharjo |
No | Konteks Bisnis | Identifikasi Bahaya dan Risiko | Risk Analysis and Evaluation | Pengendalian Risiko | Residual Risk | Penanggung Jawab/Risk Owner | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Objektif | Aktivitas | Kategori Bahaya (Hazard Classification) | Jenis Bahaya | Penjelasan Bahaya (Hazard Explanation) | Kejadian Risiko (Risk Event) | Penyebab Risiko (Risk Cause) | Deskripsi Dampak | Existing Control | L | C | Risk Level | Eliminasi | Substitusi | Engineering | Administrasi | APD | L | C | Risk Level | ||
1 | Fasilitas Umum dan Lingkungan | Pengelolaan sampah | Bahaya Lingkungan | Limbah Organik dan Anorganik belum dipisah | Menghasilkan limbah organik dan anorganik di lingkungan | Berpotensi mencemari lingkungan, tanah, dan air | 1. Pengunjung membuang sampah tanpa dipisah antara Organik dan Anorganik dan/ sembarangan 2. Masyarakat masih membakar sampah | 1. Pencemaran air tanah dan menurunkan kualitas sanitasi lingkungan 2. Timbulnya asap pembakaran sampah | 1. Bank sampah (belum maksimal) 2. Pembakaran sampah oleh masyarakat 3. Tempat sampah pada berbagai lokasi 4. Rambu-rambu pembuangan sampah pada berbagai lokasi | C | 2 | Moderate | Pemanfaatan pengolahan sampah terpadu | 1. Sosialisasi untuk manfaat pengolahan sampah pada masyarakat 2. Edukasi cara memisahkan limbah organi dan anorganik kepada masyarakat | C | 1 | Low | Pemerintah Daerah (Dinas Lingkungan Hidup) | |||
2 | Fasilitas Umum dan Lingkungan | WC umum/toilet | Bahaya Lingkungan | Air mampat | Beberapa lokasi toilet yang berada diatas memiliki keterbatasan air | Toilet tidak berfungsi | Keterbatasan air pada toilet | Ketidaknyamanan pengunjung | 1. Menyiram kloset pada saat sebelum dan sesudah pemakaian kloset 2. Toilet sudah memenuhi berstandar 3. Briefing kepada pengunjung terkait penggunaan toilet 4. Lokasi yang toilet nya tidak berfungsi tidak dijadikan destinasi | C | 2 | Moderate | Pemasangan Instalasi air di toilet yang berada di ketinggian | D | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
3 | Fasilitas Umum dan Lingkungan | Homestay | Bahaya Lingkungan | Limbah Organik dan Anorganik belum dipisah | Menghasilkan limbah organik dan anorganik di lingkungan | Berpotensi mencemari lingkungan, tanah, dan air | 1. Pengunjung membuang sampah tanpa dipisah antara Organik dan Anorganik dan/ sembarangan 2. Masyarakat masih membakar sampah | 1. Pencemaran air tanah dan menurunkan kualitas sanitasi lingkungan 2. Timbulnya asap pembakaran sampah | 1. Bank sampah (belum maksimal) 2. Pembakaran sampah oleh masyarakat 3. Tempat sampah pada berbagai lokasi 4. Rambu-rambu pembuangan sampah pada berbagai lokasi | C | 2 | Moderate | Pemanfaatan pengolahan sampah terpadu | 1. Sosialisasi untuk manfaat pengolahan sampah pada masyarakat 2. Edukasi cara memisahkan limbah organi dan anorganik kepada masyarakat | C | 1 | Low | Pemerintah Daerah (Dinas Lingkungan Hidup) | |||
4 | Wisata Alam | Puncak Widosari | Bahaya Keselamatan | Permukaan jalan licin/basah, sempit, dan mendaki | 1. Jalan mendaki, permukaan licin, berbatu, dan sempit 2. Lokasi rawan longsor 3. Akses mobil Hi ace | Potensi terjatuh, tergelincir, tripping, terguling | 1 .Jalan panjang dan mendaki karena tidak terbiasa dengan jalan pegunungan 2. Jalan licin karena berlumut | 1. Wisatawan jatuh/tergelincir 2. Terluka dan cedera | 1. terdapat tour guide, adanya penjelasan lisan dari tour guide perihal aspek keselamatan ketika mendaki 2. adanya rambu-rambu peringatan keselamatan di beberapa titik, tour guide sudah mengingatkan potensi bahaya keselamatan ketika pengunjung membeli paket wisata, 3. terdapat sekretariat dan loket untuk registrasi pengunjung. 4. terdapat porter yang membawa P3K dan pos P3K 5. Terdapat Tim rescue DESTANA 7. Penempatan petugas keamanan pada musim sibuk/ pengunjung tinggi 8. Menerapkan buka tutup di jalan akses ke objek wisata 9. pemberian informasi kepada wisatawan (Contact Number) | C | 2 | Moderate | 1. Dilakukan Briefing risiko terhadap latar belakang kesehatan tamu 2. Penerapan carrying capacity bagi pengunjung | D | 2 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
5 | Wisata Alam | Bukit Mata Elang | Bahaya Keselamatan | Permukaan jalan licin/basah, sempit, dan mendaki | 1. Jalan mendaki, permukaan licin, berbatu, dan sempit 2. Lokasi rawan longsor 3. Akses mobil Hi ace | Potensi terjatuh, tergelincir, tripping, terguling | 1 .Jalan panjang dan mendaki karena tidak terbiasa dengan jalan pegunungan 2. Jalan licin karena berlumut | 1. Wisatawan jatuh/tergelincir 2. Terluka dan cedera | 1. terdapat tour guide, adanya penjelasan lisan dari tour guide perihal aspek keselamatan ketika mendaki 2. adanya rambu-rambu peringatan keselamatan di beberapa titik, tour guide sudah mengingatkan potensi bahaya keselamatan ketika pengunjung membeli paket wisata, 3. terdapat sekretariat dan loket untuk registrasi pengunjung. 4. terdapat porter yang membawa P3K dan pos P3K 5. Terdapat Tim rescue DESTANA 7. Penempatan petugas keamanan pada musim sibuk/ pengunjung tinggi 8. Menerapkan buka tutup di jalan akses ke objek wisata 9. pemberian informasi kepada wisatawan (Contact Number) | C | 2 | Moderate | 1. Dilakukan Briefing risiko terhadap latar belakang kesehatan tamu 2. Penerapan carrying capacity bagi pengunjung | D | 2 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
6 | Wisata Alam | Area Persawahan Kyai Aliyan | Bahaya Keselamatan | Permukaan jalan yang licin | Jalan licin dikarenakan jalan dekat dengan sungai | Potensi terjatuh, tergelincir, tripping | Tidak berhati-hati saat berjalanan di jalanan basah | Wisatawan terjatuh/ tergelincir | 1. SOP mengenai tracking (cth: memakai alas kaki yang tertutup) 2. Terdapat tourguide 3. Lahan parkir belum tersedia | D | 2 | Low | Pemasangan rambu peringatan (bahaya tergelincir) | 1. Imbauan untuk tidak berlari-lari 2. Membatasi kegiatan setelah cuaca hujan | E | 1 | Low | Pemerintah Kelurahan | |||
7 | Wisata Alam | Area Persawahan Kyai Aliyan | Bahaya Biologis | Serangan ular | Serangan ular pada pengunjung dekat sawah | Peserta digigit oleh ular saat menyusuri sawah | Adanya populasi ular yang dapat memasuki area event | Peserta terluka | Dilakukan Briefing sebelum dilakukan aktivitas | D | 2 | Low | Penyediaan pertolongan pertama saat tergigit ular | Pelatihan pengenalan jenis dan bahaya ular | D | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | |||
8 | Wisata Budaya | Merti Desa / Kirab Budaya | Bahaya Psikososial | Kesurupan | Terjadi kesurupan saat proses pementasan | Potensi terluka, tidak nyaman | 1. Penari kesurupan tidak terkendali 2. Pengunjung kesurupan tidak terkendali | Wisatawan terluka atau tidak nyaman | 1. Antisipasi dari pihak penyelenggara / pawang yang kompeten 2. Pelatihan dari pemerintah | D | 2 | Low | 1. Pembuatan SOP dalam penyelenggaraan event 2. Memastikan penari yang tampil sudah berpengalaman dan terlatih | D | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
9 | Wisata Budaya | Merti Desa / Kirab Budaya | Bahaya Keselamatan | Luka Bakar | Penari menggunakan api pada saat pementasan | Potensi luka bakar | Penari banyak menggunakan trik api yang dapat melukai pengunjung | Luka bakar | 1. Koordinasi dengan POSKESDES terkait keamanan 2. Pengaturan jarak antar pemain dan pengunjung | D | 2 | Low | Pembuatan SOP dalam penyelenggaraan event | D | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
10 | Wisata Budaya | Merti Desa / Kirab Budaya | Bahaya Keselamatan | Kerusuhan | Kerusuhan antar pengunjung | Kerusuhan dan gesekan antar pengunjungpada acara | Gesekan antar pengunjung hingga ricuh | 1. Terluka 2. Menimbulkan ketidaknyamanan | Koordinasi dengan Aparat Keamamanan | D | 2 | Low | Pembuatan SOP dalam penyelenggaraan event | D | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
11 | Wisata Buatan | Rajendra Farm | Bahaya Lingkungan | Potensi limbah sisa peternakan dan Rumah pemotongan hewan | Bau darah dari pemotongan hewan ternak | Bau yang mengganggu dan kurangnya kualitas sanitasi dari darah, organ, dan limbah | Kotoran yang dihasilkan oleh binatang ternak dan dari limbah rumah pemotongan hewan | Pencemaran Limbah dan adanya bau yang mengganggu lingkungan | 1. Kotoran dimanfaatkan sebagai pupuk 2. Kotoran binatang ternak digiling 3. Penampungan urine binatang ternak | C | 2 | Moderate | Pembuatan saluran pembuangan tertutup | Himbauan kepada pemilik peternakan | D | 2 | Low | Peternak dan Pengelola Desa Wisata | |||
12 | Wisata Buatan | Kebun Teh Kemadon | Bahaya Keselamatan | Permukaan jalan licin | Jalan yang licin pada kebun teh | Potensi terjatuh, tergelincir, tripping | Tidak berhati-hati saat berjalanan di jalanan kebun licin | Wisatawan terjatuh/ tergelincir saat tracking | 1. SOP mengenai tracking (cth: memakai alas kaki yang tertutup) 2. tersedia tourguide 3. Dilakukan Briefing sebelum aktivitas | D | 2 | Low | Pemasangan rambu peringatan bahaya tergelincir | 1. Imbauan untuk tidak berlari-lari 2. Membatasi kegiatan setelah cuaca hujan | D | 1 | Low | Pengelola desa wisata dan Pemilik Kebun | |||
13 | Wisata Buatan | Kebun Teh Kemadon | Bahaya Biologis | Serangan ular | Serangan ular pada pengunjung dekat sawah | Peserta digigit oleh ular saat menyusuri sawah | Adanya populasi ular yang dapat memasuki area event | Peserta terluka | Dilakukan Briefing sebelum dilakukan aktivitas | D | 2 | Low | Penyediaan pertolongan pertama saat tergigit ular | Pelatihan pengenalan jenis dan bahaya ular | D | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata |
No | Konteks Bisnis | Identifikasi Bahaya dan Risiko | Risk Analysis and Evaluation | Pengendalian Risiko | Residual Risk | Penanggung Jawab/Risk Owner | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Objektif | Aktivitas | Kategori Bahaya (Hazard Classification) | Jenis Bahaya | Penjelasan Bahaya (Hazard Explanation) | Kejadian Risiko (Risk Event) | Penyebab Risiko (Risk Cause) | Deskripsi Dampak | Existing Control | L | C | Risk Level | Eliminasi | Substitusi | Engineering | Administrasi | APD | L | C | Risk Level | ||
1 | Kebencanaan | Keadaan darurat | Bahaya Bencana Alam | Gempa bumi | Getaran bumi yang tidak dapat dikontrol | Pengunjung atau pekerja terkena reruntuhan bangunan dan tanah yang longsor | Gempa Bumi Alam | Korban nyawa, kerusakan fasilitas | 1. Terdapat titik kumpul untuk keadaan darurat 2. Jalur Evakuasi 3. Terdapat rambu-rambu mengenai bencana alam | E | 5 | Extreme | 1. Penambahan Alarm peringatan dini 2. Memastikan jalur evakuasi dan area titik kumpul mudah cukup luas dan mudah diakses | 1. Pelatihan kepada pekerja maupun pengunjung terkait keadaan darurat kebencanaan 2. Melakukan inspeksi ulang terkait papan penunjuk tempat berkumpul dan jalur evakuasi 3. Safety Induction untuk kebencanaan | E | 3 | Moderate | Pengelola Desa Wisata dan Pemerintah Daerah | |||
2 | Kebencanaan | Keadaan darurat | Bahaya Bencana Alam | Tanah Longsor | Gerakan tanah turun yang tidak terkontrol | Pengunjung dan pekerja terkena longsoran tanah | Kondisi alam berupa tebing | Korban nyawa, kerusakan fasilitas, dan properti | 1. Aktivitas tanam pohon 2. Briefing titik rawan longsor kepada pengunjung | E | 3 | Moderate | Penambahan rambu rawan longsor pada lokasi rawan longsor | 1. Informasi rawan longsor di peta 2. Imbauan untuk menjauhi daerah rawan longsor setelah kondisi cuaca tertentu seperti hujan | E | 2 | Low | Pengelola Desa Wisata dan Pemerintah Daerah | |||
3 | Kebencanaan | Keadaan darurat | Bahaya Bencana Alam | Angin Kencang | Angin kencang berupa puting beliung serta badai | Pengunjung terganggu dan terkena tiupan angin kencang | Angin yang terjadi pada alam | Kerusakan fasilitas serta pohon tumbang | 1. Pemotongan pohon yang berpotensi untuk tumbang mengenai jaringan 2. Pembenahan jaringan listrik / telepon yang dinilai kondisi rawan | C | 2 | Moderate | 1. Memastikan adanya tempat berlindung jika sewaktu-waktu timbul angin kencang 2. Pemasangan rambu informasi dampak dan penanganan dini terhadap bencana alam | Penyampaian informasi dini potensi cuaca buruk | D | 2 | Low | Pengelola Desa Wisata dan Pemerintah Daerah |