Nama Desa | Umauta |
Kecamatan | Kecamatan Bola |
Kabupaten/Kota | Kabupaten Sikka |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Luas | 1.017 ha |
Batas Utara | Desa Kajowair |
Batas Timur | Desa Bola |
Batas Selatan | Desa Ipir |
Batas Barat | Desa Wolokoli |
No | Konteks Bisnis | Identifikasi Bahaya dan Risiko | Risk Analysis and Evaluation | Pengendalian Risiko | Residual Risk | Penanggung Jawab/Risk Owner | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Objektif | Aktivitas | Kategori Bahaya (Hazard Classification) | Jenis Bahaya | Penjelasan Bahaya (Hazard Explanation) | Kejadian Risiko (Risk Event) | Penyebab Risiko (Risk Cause) | Deskripsi Dampak | Existing Control | L | C | Risk Level | Eliminasi | Substitusi | Engineering | Administrasi | APD | L | C | Risk Level | ||
1 | Ruang Publik | Balai Pertemuan di ruang semi terbuka dengan ventilasi yang baik | Bahaya kesehatan | Bahaya kimia | " Pengunjung merokok - asap rokok mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat berdampak kepada orang yang menghirupnya (CO, dan zat berbahaya lainnya)" | asap rokok terhirup oleh pengunjung lain yang terpapar | Pengunjung merokok pada tempat yang sembarang, sehingga asap rokok bebas terlepas di berbagai tempat wisata | Mual, sesak napas, batuk, serta mengganggu kenyamaman pengunjung khususnya yang bukan perokok. | - | B | 3 | High | Pengelola perlu membuat kawasan tanpa rokok atau kawasan khusus merokok untuk para perokok | Anggota pengelola desa wisata perlu mensosialisasikan tentang kawasan tanpa rokok atau kawasan khusus merokok bagi seluruh wisatawan, Memberikan tanda dilarang merokok sembarangan pada setiap lokasi wisata | E | 1 | Low | Pengelola desa wisata | |||
2 | Ruang Publik | Lingkungan sekitar desa | Bahaya kesehatan | Bahaya kimia | Kegiatan proses pengerjaan benang dan pewarnaan kain di alam terbuka, sisa limbah pewarnaan yang menyebabkan pencemaran lingkungan | Bau limbah yang menghasilkan bau | Pengunjung menghirup bau yang tidak sedap | Menimbulkan bau yang kurang sedap (zat anaerobik dan anorganik, pencemaran dan kontaminasi pada air permukaan, mengganggu kenyamanan pengunjung | - | C | 1 | Low | "Pengelola harus membuat pembuangan khusus untuk sisa limbah pewarnaan kain di tempat yang agak jauh dari pemukiman; Bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk melakukan pengecekan thd air limbah pembuangan guna mengetahui senyawa kimia apa saja yang ada di dalamnya" | E | 1 | Low | Pengelola desa wisata, dan pekerja yang melakukan aktivitas menenun | ||||
3 | Fasilitas Umum | Tempat Sampah | Bahaya kesehatan | Bahaya Biologi | Tidak tersedia tempat sampah yang memadai | Penyebaran penyakit dan bakteri | Pengunjung yang membuang sampah di sembarang tempat karena tidak tersedia tempat sampah | Menyebabkan bau di lingkungan sekitar dan penurunan sistem kekebalan tubuh | Fasilitas pembuangan anorganik dan organik sudah disediakan, tempat sampah tsb dibuat dari anyaman daun kelapa dan digantung di pagar-pagar rumah | A | 1 | Low | Menyediakan tempat sampah dan penutup sampah di sekitar objek wisata | E | 1 | Low | Pengelola desa wisata | ||||
4 | Fasilitas Umum | Toilet Umum | Bahaya kesehatan | Bahaya Biologi | Jentik nyamuk yang terdapat dalam toilet | Penyebaran penyakit dari jentik nyamuk | Kurang melakukan pembersihan toilet, menguras air dalam bak air | Penyebaran Virus dan Penyakit Demam Berdarah | C | 1 | Low | Melakukan pembersihan toilet secara berkala dan melakukan pest control | E | 1 | Low | Pengelola desa wisata | |||||
5 | Fasilitas Umum | Toilet Umum | Bahaya kesehatan | Bahaya Ergonomi | Pencahayaan pada toilet tidak ada | Penglihatan terganggu | Lampu toilet tidak ada | Memberikan rasa tidak nyaman dan risiko lain seperti tersandung, terpeleset, terjatuh karena terbatasnya penglihatan | Pencahayaan berasal dari listrik saat malam hari, dan matahari saat siang hari | C | 1 | Low | Mengganti lampu yang telah mati pada toilet | E | 1 | Low | Pengelola desa wisata | ||||
6 | Budidaya tanaman pewarna alam dan kapas | Mengunjungi area budidaya untuk melakukan aktivitas wisata | Bahaya kesehatan | Bahaya Biologi | Gigitan serangga | Tergigit serangga (nyamuk, tawon, laba-laba, dll) | Banyaknya jumlah serangga di alam bebas | Kulit bengkak, demam berdarah, kulit gatal-gatal, perih | C | 2 | Moderate | Menggunakan lotion untuk anti serangga, Memberikan peringatan hati-hati terhadap binatang | Menyarankan kepada pengunjung untuk memakai pakaian yang menutupi kulit | D | 2 | Low | Pengelola desa wisata | ||||
7 | Budidaya tanaman pewarna alam dan kapas | Mengunjungi area budidaya untuk melakukan aktivitas wisata | Bahaya kesehatan | Bahaya Biologi | Gigitan Ular | Tergigit ular | Ular merasa terganggu dengan adanya manusia di habitatnya | Beracun bagi manusia, kematian | D | 4 | High | "• Penyelenggara/pengelola wisata memberikan informasi kepada pengunjung untuk berhati – hati terhadap ular • Menyarankan pengunjung untuk tidak mengusik/menggangu ular • Penyelenggara/pengelola wisata membawa kotak P3K sebagai tindakan pertolongan pertama jika ada yang tergigit ular • Mengenakan sepatu boot " | E | 1 | Low | Pengelola dan pengawas | |||||
8 | Kegiatan menenun | Duduk untuk membuat kain tenun | Bahaya Keselamatan | Bahaya Ergonomi | pengrajin tenun duduk dalam posisi yang sama dan jangka waktu yang lama | Sakit pada bagian tubuh tertentu | kurang nya informasi tentang posisi ergonomis untuk bekerja dan tindakan pencegahan | Nyeri pinggang, bahu dan tangan | B | 2 | High | "1. Pekerja tenun menentukan posisi duduk yang aman 2. Melakukan istirahat secara berkala dengan melakukan ""stretching"" - peregangan otot 3. Melakukan ergonomic assessment bagi penenun" | E | 1 | Low | Pengelola desa wisata | |||||
9 | Kegiatan menenun | kegiatan pewarnaan kain tenun | Bahaya kesehatan | Bahaya kimia | Terpapar pewarna kain tenun | Iritasi dan bau tidak sedap | Reaksi kimia yang ditimbulkan dari pewarna kain tenun | Iritasi ringan dan bau tidak sedap | C | 2 | Moderate | "• Pemandu wisata menjelaskan proses pembuatan dari awal sampai jadi, bahan yang digunakan. • Pengunjung diberikan kesempatan utk melihat dan terlibat di proses pengerjaannya. • Mengirim sampel air perendaman kain tenun ke laboratorium untuk mengetahui kandungan kimia yang berbahaya bagi penenun, pengunjung, maupun bagi lingkungan" | Disediakan sarung tangan dan masker untuk pengunjung yang tidak terbiasa dengan cairan perendam kain dan bau yang ditimbulkannya | E | 1 | Low | |||||
10 | Homestay | Sistem Pencahayaan | Bahaya Kesehatan | Bahaya Ergonomi | Pencahayaan yang terlalu redup | Menurunkan fungsi indera penglihatan dan memberikan rasa tidak nyaman | Salah satu lampu tidak bernyala/berfungsi | Menurunnya fungsi penglihatan serta memberikan rasa tidak nyaman karena terbatasnya penglihatan | Tidak ada inspeksi rutin | C | 2 | Moderate | Mengganti lampu yang sudah tidak berfungsi dengan baik, Mengganti lampu sesuai dengan standar pencahayaan ruangan | Melakukan inspeksi berkala terhadap pencahayan | A | 1 | Low | Pengelola homestay | |||
11 | Homestay | Ventilasi udara | Bahaya Kesehatan | Bahaya Kimia | Ventilasi udara pada ruang tamu tertutup oleh plastik | Pengunjung merasa tidak nyaman akibat kekurangan udara segar | Housekeeping yang buruk | Rasa tidak nyaman, kekurangan oksigen, penumpukan debu | Tidak ada inspeksi rutin | C | 2 | Moderate | Mengganti plastik dengan kawat nyamuk | Menerapkan sistem ventilasi udara sesuai standar | A | 1 | Low | Pengelola homestay | |||
12 | Homestay | Instalasi Listrik | Bahaya Keselamatan | Konsleting listrik | Stopkontak yang saling bertumpuk | Dapat menyebabkan aliran arus pendek | Housekeeping yang buruk | Kesetrum, Kebakaran | Tidak ada inspeksi rutin | B | 4 | Extreme | Memperbanyak stopkontak agar tidak menumpuk, Mengatur jalur kabel listrik | C | 3 | High | Pengelola dan pengawas | ||||
13 | Fasilitas Umum | Toilet Umum | Bahaya Keselamatan | Lantai toilet yang licin | Lantai toilet berlumut dan licin | Terpleset, tergelincir, dan terjatuh | Lantai toilet yang jarang dibersihkan sehingga menyebabkan tumbuhnya lumut, kotor dan licin | Cidera, Patah tulang | B | 2 | High | Penyelenggara wisata menyediakan atau menambahkan fasilitas toilet umum utk wisatawan | "Membersihkan lumut secara berkala, Melakukan kebersihan toilet secara secara berkala sehingga tidak licin dan tidak kotor " | E | 1 | Low | Pengelola desa wisata |
No | Konteks Bisnis | Identifikasi Bahaya dan Risiko | Risk Analysis and Evaluation | Pengendalian Risiko | Residual Risk | Penanggung Jawab/Risk Owner | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Objektif | Aktivitas | Kategori Bahaya (Hazard Classification) | Jenis Bahaya | Penjelasan Bahaya (Hazard Explanation) | Kejadian Risiko (Risk Event) | Penyebab Risiko (Risk Cause) | Deskripsi Dampak | Existing Control | L | C | Risk Level | Eliminasi | Substitusi | Engineering | Administrasi | APD | L | C | Risk Level | ||
1 | Kebencanaan | Keadaan geografi | Keadaan Darurat | Bencana Alam | Gempa Bumi dan Longsor | Posisi desa berada di tengah hutan yang berdampak longsor dan gempa bumi | Gempa dan tanah longsor merusak fasilitas yang tersedia dan berdampak terhadap manusia. | "- Lahan yang gundul - Pergeseran permukaan bumi - Kondisi geografis (Hujan)" | "-Gempa atau longsor dapat merusak fasilitas umum dan perumahan masyrakat desa - Cidera - Meninggal" | C | 5 | Extreme | Membuat tim emergency response untuk keadaan darurat (Belum tersedia), Memberikan safety induction bagi pengunjung, Membangun sistem komunikasi dengan tim SAR setempat, Menyediakan barang-barang kebutuhan terkait peralatan darurat (P3K, dll) | A | 3 | Extreme | Pengelola dan pengawas |