Nama Desa | Jatimulyo |
Kecamatan | Girimulyo |
Kabupaten/Kota | Kabupaten Kulonprogo |
Provinsi | DI Yogyakarta |
Luas | 1629,059 Ha |
Batas Utara | berbatasan dengan Desa Pandean |
Batas Timur | desa Sekarjati dan desa Bangeran |
Batas Selatan | berbatasan dengan Desa Mantingan |
Batas Barat | berbatasan dengan daerah tingkat II Jawa Tengah |
No | Konteks Bisnis | Identifikasi Bahaya dan Risiko | Risk Analysis and Evaluation | Pengendalian Risiko | Residual Risk | Penanggung Jawab/Risk Owner | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Objektif | Aktivitas | Kategori Bahaya (Hazard Classification) | Jenis Bahaya | Penjelasan Bahaya (Hazard Explanation) | Kejadian Risiko (Risk Event) | Penyebab Risiko (Risk Cause) | Deskripsi Dampak | Existing Control | L | C | Risk Level | Eliminasi | Substitusi | Engineering | Administrasi | APD | L | C | Risk Level | ||
1 | Perjalanan menuju Desa Wisata Jatimulyo (Jalan Provinsi) | Pengendara kendaraan roda empat dan roda dua terjadi kecelakaan | Bahaya Keselamatan | Kecelakaan lalu-lintas | Jalan banyak tikungan dan penerangan pada jalan terbatas | Kecelakaan kendaaraan pengunjung | Jalan banyak tikungan dan penerangan pada jalan terbatas | Penumpang cedera | - | E | 3 | Moderate | 1. Penambahan rambu-rambu lalu lintas 2. Penambahan lampu penerangan jalan | D | 2 | Low | PLN, Dishub, DLLAJ | ||||
2 | Fasilitas umum dan lingkungan | Pengelolaan sampah | Bahaya Lingkungan | Sampah yang tidak tersegregasi dan tidak terkelola | Menimbulkan limbah domestik, plastik, organik | Tidak terkelola limbah domestik, plastik, organik | Menimbulkan bau dan mengurangi kenyamanan wisatawan | Pencemaran air tanah dan menurunkan kualitas sanitasi lingkungan | 'Implementasi pemisahan tempat sampah antara sampah organik dan plastik. Namun, secara administrasi, desa wisata Jatimulyo belum memiliki TPSA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir) | D | 2 | Low | 1. Penetapan TPSA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir) 2. Pembuatan bank sampah baru akan direncanakan pembangunannya oleh pihak DLH Kab. Kulon Progo | E | 2 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
3 | Fasilitas umum dan lingkungan | Homestay | Bahaya Lingkungan | Tidak ada septic tank | Menimbulkan bau dan mengurangi kenyamanan pengunjung | Pencemaran tanah dan air tanah | Tidak tersedia septic tank untuk pembuangan limbah sanitary | Mencemari tanah dan air tanah | Membersihkan kloset pada saat sebelum dan sesudah pemakaian kloset | C | 2 | Moderate | Pembuatan septic tank | Melanjutkan dan memastikan homestay memenuhi persyaratan sanitasi lingkungan | D | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | |||
4 | Fasilitas umum dan lingkungan | Homestay | Bahaya Lingkungan | Sampah tidak dikelola | Sampah yang tidak dikelola berpotensi mencemari lingkungan | Sampah tidak dikelola | Berpotensi mencemari lingkungan | Mengurangi kenyaman pengunjung | Implementasi pemisahan tempat sampah antara sampah organik dan plastik. Namun, secara administrasi, desa wisata Jatimulyo belum memiliki TPSA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir) | C | 2 | Moderate | 1. Penetapan TPSA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir) 2. Pembuatan bank sampah baru akan direncanakan pembangunannya oleh pihak DLH Kab. Kulon Progo | D | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
5 | Wisata Alam | Goa Kiskendo | Bahaya Keselamatan (menuju mulut goa) | Permukaan yang licin | Permukaan jalan yang licin akibat lumut pada Gua Kiskendo | Terjatuh, terpleset, terguling ke arah kiri atau kanan jalan sedalam 3 meter | Permukaan yang licin akibat lumut | Cidera, patah tulang | 1. Pemasangan rambu-rambu pada lokasi 2. Briefing pada pengunjung | D | 3 | Moderate | Menambah pegangan/handrail pada jalan setapak | Pemasangan rambu-rambu keselamatan perlu dilakukan pemasangan di lokasi sebelum masuk ke goa | Menyediakan APD bagi pengunjung | D | 2 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||
6 | Wisata Alam | Goa Kiskendo | Bahaya Keselamatan (perjalanan dari mulut goa sedalam 20 meter) | Kondisi bawah tanah/gua | Terdapat jurang dan permukaan yang terjal pada Gua Kiskendo | Terjatuh, terpleset, terguling | Jalan menuju gua sedalam 20 meter/terdapat jurang dan permukan terjal dan pengunjung tidak terlatih | Cidera, patah tulang, kematian | '1. Ditawarkan untuk memakai jasa tour guide atau tidak 2. Tour guide melakukan briefing terkait kondisi cuaca yang mempengaruhi permukaan jalan dan kondisi gua 3. Pegangan/handrail sudah tersedia 4. Dilakukan pengaturan keluar masuk wisatawan hanya melalui satu jalur 5. Pengelola melakukan pengaturan mengenai kapasitas maksimum pengunjung yang dapat masuk ke dalam goa | D | 4 | High | 1. Merawat handrail secara rutin - jika rapuh perlu diganti. 2. Ada early warning dari pihak pengelola (Pak Slamet dan Dispar Kulonprogo), jika terdapat aliran sungai bawah tanah di sekitar 50 meter ke bawah/ jika air naik akan naik 2,5 sd 5 meter di atas jembatan. Melakukan standarisasi Kepemanduan Wisata Goa melalui standar kompetensi yang ditetapkan oleh Menteri Pariwisata 3. Di dalam goa, ada suatu lobang berupa ventilasi dari dalam goa agar memudahkan evakuasi wisatawan untuk keluar dari goa. Perlu dipertimbangkan agar membuat SOP untuk melakukan evakuasi Goa Kiskendo atau Goa Sumitro 4. Mempersiapkan alat penerangan dalam goa, seperti senter dan lampu yang cukup dalam jumlah cukup | Penambahan APD bagi pengunjung (pelindung lutut dan siku) | E | 2 | Low | Pengelola Desa Wisata | |||
7 | Wisata Alam | Goa Kiskendo | Bahaya Kesehatan | Personal Fitness | Kondisi kesehatan pengunjung | Pingsan, tidak dapat bernafas akibat kekurangan oksigen | Kondisi kesehatan pengunjung yang tidak maksimal | Pingsan, kematian | 1. Sudah ada himbauan dari pengelola untuk kesehatan pengunjung, ditanyakan terkait kondisi kesehatan pengunjung apakah memenuhi syarat untuk masuk ke dalam goa 2. Khusus wanita yang masuk ke dalam goa, tidak sedang dalam kondisi haid 3. Melakukan briefing terkait larangan membawa hewan peliharaan masuk ke dalam goa | D | 4 | High | 1. Melanjutkan pelaksanaan himbauan kepada pengunjung untuk memastikan kondisi kesehatannya sebelum masuk ke dalam gua 2. Persyaratan surat kesehatan untuk pengunjung | E | 2 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
8 | Wisata Alam | Goa Sumitro | Bahaya Keselamatan | Permukaan yang licin | Permukaan jalan yang licin akibat lumut pada Gua Sumitro | Terjatuh, terpleset, terguling | Permukaan yang licin akibat jalan di goa yang licin | Cidera, patah tulang | 1. Menggunakan bantuan vendor (Pak Kabul & tim), jika ada pengunjung yang ingin masuk ke dalam goa 2. Dilakukan pendampingan agar pengunjung dapat masuk ke dalam goa, agar pengunjung dapat selamat sampai turun ke bawah 3. Kapasitas untuk turun ke bawah 1 kali turun - 1 pengunjung 4.Proses naik ke atas, setelah pengunjung melewati sungai, melalui jalan tanah dengan mendaki dengan proses naik sekitar 20 meter 5. Proses evakuasi dari lokasi goa ke rumah sakit, disiapkan sekitar 5 menit sampai tujuan | D | 4 | High | 1. Melakukan standarisasi Kepemanduan Wisata Goa melalui standar kompetensi yang ditetapkan oleh Menteri Pariwisata 2. Menyediakan sarana dan prasarana untuk P3K (misal Tandu dll) 3. Perlu diadakan komunikasi antara Pak Kabul, untuk dapat meningkatkan tingkat keselamatan dan kepercayaan wisatawan 4. Merealisasikan dari pihak desa untuk membuat bangketan atau jalan setapak dari sungai untuk naik ke atas | E | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
9 | Wisata Alam | Goa Sumitro | Bahaya Kesehatan | Personal Fitness | Kondisi kesehatan pengunjung | Pingsan, tidak dapat bernafas akibat kekurangan oksigen | Kondisi kesehatan pengunjung yang tidak maksimal | Pingsan, kematian | 'Sudah ada himbauan dari pengelola untuk kesehatan pengunjung, ditanyakan terkait kondisi kesehatan pengunjung apakah memenuhi syarat untuk masuk ke dalam goa | D | 4 | High | 1. Pelaksanaan himbauan kepada pengunjung untuk memastikan kondisi kesehatannya sebelum masuk ke dalam gua 2. Persyaratan surat kesehatan untuk pengunjung | D | 2 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
10 | Wisata Alam | Pemandian Kedung Pedut | Bahaya keselamatan (jalan utama menuju tempat parkir) | Jalan menuju tempat parkir cukup berbahaya | Rem blong | Kecelakaan kendaaraan pengunjung | Jalan yang sempit dan curam | Mengakibatkan cidera pada wisatawan | 'Belum ada rambu keselamatan yang ada di jalan menuju pemandian kedung pedut | D | 2 | Low | 'Memasang rambu keselamatan sepanjang jalan menuju pemandian Kedung Pedut | E | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
11 | Wisata Alam | Pemandian Kedung Pedut | Bahaya keselamatan (dari tempat parkir menuju tempat pemandian) | Tergelincir dan terjatuh | 1. Sepanjang perjalanan, jalan sudah setapak, tetapi cukup landai, di sebelah kanan ada tebing, sebelah kanan berupa tanah yang berbentuk terasering 2. Pohon tumbang akibat angin kencang dan hujan lebat | Kecelakaan pengunjung | Jalan yang sempit dan curam | Mengakibatkan cidera pada wisatawan | Ada arahan dari tour guide, jika pengunjung menggunakan tour guide | D | 2 | Low | Membuat SOP bagi lokal tour guide untuk menyampaikan safety briefing kepada semua pengunjung | E | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
12 | Wisata Alam | Pemandian Kedung Pedut | Bahaya keselamatan (di tempat pemandian) | Terhanyut dan tenggelam | Air cukup deras dan adanya air terjun | Terhanyut dan tenggelam | Pengunjung tidak memahami risiko | Mengakibatkan cidera pada wisatawan | 1. Ada penjaga yang menjaga sekitar kolam, dengan menggunakan pakaian khusus untuk memudahkan dikenal oleh pengunjung 2. Penjaga menyampaikan informasi kedalaman kolam ke pengunjung 3.Tersedia Informasi / tanda-tanda kedalamam kolam 4. Penjaga menyampaikan informasi adanya batu yang terdapat di area kolam, yang dapat membahayakan pengunjung 5. Tersedia layanan P3K 6. Penjaga juga mengawasi penyewaan ban dan pelampung untuk keselamatan pengunjung | D | 2 | Low | 1. Penambahan rambu-rambu pada area pemandian terkait bahaya licin, terhanyut dan tenggelam 2. Larangan untuk mandi jika arus air sedang deras | E | 2 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
13 | Wisata Alam | Ekowisata Sungai Mudal | Bahaya Keselamatan (perjalanan pada saat di sungai mudal) | Permukaan jalan yang licin | Jalan licin dikarenakan jalan dekat dengan sungai | Potensi terjatuh, tergelincir, tripping | Tidak berhati-hati saat berjalanan di jalanan basah yang terkena air sungai | Wisatawan terjatuh/ tergelincir saat tracking | 1. Sudah ada pegangan berupa rolling yang dapat meningkatkan keselamatan pengunjung 2. Ada penjaga yang menjaga sekitar kolam, dengan menggunakan pakaian khusus untuk memudahkan dikenal oleh pengunjung 3. Menghimbau kedalaman kolam dari pihak pengelola 4. Informasi melalui tanda-tanda kedalaman kolam 5. Menghimbau adanya batu yang terdapat di area kolam, yang dapat membahayakan pengunjung 6. Tersedia kotak P3K 7. Penjaga juga mengawasi penyewaan ban dan pelampung untuk keselamatan pengunjung | D | 2 | Low | 'Memastikan SOP dan penggunaan tour guide sesuai dengan kompetensi Ekowisata yang ditetapkan Menteri Pariwisata | E | 2 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
14 | Wisata Alam | Air Terjun Kembangsoka | Bahaya Keselamatan (jalan setapak menuju air terjun) | Permukaan jalan yang licin | Jalan licin dikarenakan jalan berlumut | Potensi terjatuh, tergelincir, tripping | Tidak berhati-hati saat berjalan di jalanan berlumut | Wisatawan terjatuh/ tergelincir saat tracking | Ada arahan dari tour guide, jika ada permintaan dari pengunjung | D | 2 | Low | Membuat SOP bagi lokal tour guide untuk menyampaikan safety briefing kepada semua pengunjung | E | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
15 | Wisata Alam | Air Terjun Kembangsoka | Bahaya Keselamatan (jalan dari air terjun menuju arah sungai) | Permukaan jalan yang licin | Jalan licin karena jembatan berada dekat sungai | Potensi terjatuh, tergelincir, tripping | Tidak berhati-hati saat berjalan di jalanan yang licin | Wisatawan terjatuh/ tergelincir saat tracking | 1. Ada penjaga yang menjaga sekitar kolam, dengan menggunakan pakaian khusus untuk memudahkan dikenal oleh pengunjung 2. Menghimbau kedalaman kolam dari pihak pengelola 3. Tersedia kotak P3K 4. Penjaga juga mengawasi penyewaan ban dan pelampung untuk keselamatan pengunjung | D | 2 | Low | 1. Membuat SOP bagi lokal tour guide untuk menyampaikan safety briefing kepada semua pengunjung 2. Memastikan kondisi APD, berupa ban dan pelampung dalam kondisi baik dan cukup | E | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
16 | Wisata Alam | Gunung Lanang (untuk melihat sunrise) | Bahaya Keselamatan (jalan dari tempat parkir ke gunung) | Permukaan jalan yang terjal | Berpotensi untuk terjatuh | Potensi terjatuh, tergelincir, tripping | Tidak berhati-hati berjalan di jalanan | Wisatawan terjatuh/ tergelincir saat naik ke gunung | 'Tersedia kotak P3K bagi pengunjung jika menggunakan tour guide | D | 2 | Low | Menambah pegangan handrail pada jalan setapak naik ke gunung | Pemasangan rambu-rambu keselamatan perlu dilakukan pemasangan di lokasi sebelum naik ke gunung | E | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | |||
17 | Wisata Alam | Gunung Lanang (untuk melihat sunrise) | Bahaya Biologis (hewan berkeliaran) | Hewan yang berkeliaran | Hewan yang berkeliaran berpotensi mengganggu keselamatan pengujung | Potensi cedera bagi pengunjung akibat hewan berkeliaran | Tidak berhati-hati terhadap hewan yang berkeliaran | Wisatawan cedera akibat terkena gangguan dari hewan berkeliaran | 'Tersedia kotak P3K bagi pengunjung jika menggunakan tour guide | D | 2 | Low | Penambahan safety sign, misalnya terkait serangan hewan liar | E | 1 | Low | Pengelola Desa Wisata | ||||
18 | Wisata Budaya | Jathilan | Bahaya Psikososial | Kesurupan | Penari tidak terkendali dikarenakan kesurupan sehingga menyerang wisatawanPenari tidak terkendali dikarenakan kesurupan sehingga menyerang wisatawan | Potensi terluka, tidak nyaman | Penari kesurupan tidak terkendali | Wisatawan terluka atau tidak nyaman | Membatasi jarak menggunakan ring dari bambu | D | 2 | Low | 1. Pembuatan SOP dalam penyelenggaraan event 2. Memastikan penari yang tampil sudah berpengalaman dan terlatih | E | 2 | Low | Pengelola Desa Wisata |
No | Konteks Bisnis | Identifikasi Bahaya dan Risiko | Risk Analysis and Evaluation | Pengendalian Risiko | Residual Risk | Penanggung Jawab/Risk Owner | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Objektif | Aktivitas | Kategori Bahaya (Hazard Classification) | Jenis Bahaya | Penjelasan Bahaya (Hazard Explanation) | Kejadian Risiko (Risk Event) | Penyebab Risiko (Risk Cause) | Deskripsi Dampak | Existing Control | L | C | Risk Level | Eliminasi | Substitusi | Engineering | Administrasi | APD | L | C | Risk Level | ||
1 | Kebencanaan | Bencana Alam | Bahaya Bencana Alam | Gempa Bumi | Getaran bumi yang tidak dapat dikontrol | Pengunjung atau pekerja terkena reruntuhan bangunan | Korban nyawa, kerusakan fasilitas | Gempa bumi yang menyebakan terhentinya kegiatan daerah desa wisata | 1. Melakukan koordinasi dengan BPPTKG (Badan Penanggulangan Kebencanaan Gunung Berapi) oleh pihak pengelola bila terjadi tanda-tanda akan terjadinya Gempa Bumi, mengikuti instruksi dari pemda setempat 2. Pihak pengelola desa wisata mengevakuasi pada tempat yang aman, dengan tujuan untuk mengamankan wisatawan dari bahaya | E | 5 | Extreme | Penambahan alarm peringatan dini | 1. a. Menetapkan lokasi tempat berkumpul 1. b. Membuat petunjuk jalur evakuasi dan lokasi tempat berkumpul 2. Membuat SOP terkait kebencanaan 3. Melakukan pelatihan kebencanaan untuk meningkatkan kompetensi terkait pelatihan kebencanaan 4. Pihak pengelola desa wisata berkoordinasi dengan pihak FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) terkait kebencanaan | E | 3 | Moderate | Pengelola Desa Wisata | |||
2 | Kebencanaan | Bencana Alam | Bahaya Bencana Alam | Tanah Longsor | Gerakan tanah turun yang tidak terkontrol | Pengunjung dan pekerja terkena longsoran tanah | Korban nyawa, kerusakan fasilitas | Kerusakan fasilitas yang menyebakan terhentinya kegiatan daerah desa wisata | 1. Aktivitas tanam pohon 2. Briefing titik rawan longsor kepada pengunjung 3. Informasi rawan longsor di peta | E | 4 | High | Penambahan alarm peringatan dini | 1. a. Menetapkan lokasi tempat berkumpul 1. b. Membuat petunjuk jalur evakuasi dan lokasi tempat berkumpul 2. Membuat SOP terkait kebencanaan 3. Melakukan pelatihan kebencanaan untuk meningkatkan kompetensi terkait pelatihan kebencanaan 4. Pihak pengelola desa wisata berkoordinasi dengan pihak FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) terkait kebencanaan | E | 2 | Low | Pengelola Desa Wisata | |||
3 | Kebencanaan | Bencana Alam | Bahaya Bencana Alam | Letusan Kawah Gunung | Aktivitas vulkanik gunung dalam bentuk erupsi lava dan awan panas | Pengunjung atau pekerja terkena objek material vulkanik | Korban nyawa, kerusakan fasilitas | Kerusakan fasilitas yang dapat menyebabkan terhentinya kegiatan daerah desa wisata | 1. Melakukan koordinasi dengan BPPTKG (Badan Penanggulangan Kebencanaan Gunung Berapi) oleh pihak pengelola bila terjadi tanda-tanda akan terjadinya letusan gunung merapi, mengikuti instruksi dari pemda setempat 2. Pihak pengelola desa wisata mengevakuasi pada tempat yang aman, dengan tujuan untuk mengamankan wisatawan dari bahaya | E | 5 | Extreme | Penambahan alarm peringatan dini | 1. a. Menetapkan lokasi tempat berkumpul 1. b. Membuat petunjuk jalur evakuasi dan lokasi tempat berkumpul 2. Membuat SOP terkait kebencanaan 3. Melakukan pelatihan kebencanaan untuk meningkatkan kompetensi terkait pelatihan kebencanaan 4. Pihak pengelola desa wisata berkoordinasi dengan pihak FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) terkait kebencanaan | E | 3 | Moderate | Pengelola Desa Wisata |