Nama Desa | Kandri |
Kecamatan | Gunungpati |
Kabupaten/Kota | Kota Semarang |
Provinsi | Jawa Tengah |
Luas | 3.196.400.000 |
Batas Utara | Desa Lembah Jatipancur |
Batas Timur | Kota Semarang |
Batas Selatan | Desa Jatirejo |
Batas Barat | BSB City |
No | Konteks Bisnis | Identifikasi Bahaya dan Risiko | Risk Analysis and Evaluation | Pengendalian Risiko | Residual Risk | Penanggung Jawab/Risk Owner | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Objektif | Aktivitas | Kategori Bahaya (Hazard Classification) | Jenis Bahaya | Penjelasan Bahaya (Hazard Explanation) | Kejadian Risiko (Risk Event) | Penyebab Risiko (Risk Cause) | Deskripsi Dampak | Existing Control | L | C | Risk Level | Eliminasi | Substitusi | Engineering | Administrasi | APD | L | C | Risk Level | ||
1 | Wisata Alam (Gua Kreo) - berada ditengah waduk Jatibarang | Trekking di Gua | Bahaya Keselamatan | Permukaan jalan yang licin | Permukaan jalan yang licin akibat lumut pada Gua Kreo | Terjatuh, terpeleset, terguling | Permukaan yang licin akibat lumut dan belum terdapat pegangan di jalur trek menuju gua | Cedera, patah tulang | Gua Kreo sudah dikelola oleh OPTD Dinas Kebudayaan Kota Semarang, sehingga tertata dengan baik | C | 3 | High | Membuat pegangan pada pinggir jalur trek (secara menyeluruh) | Membuat amaran hati-hati apabila terdapat hazard perbedaan ketinggian (contoh: jurang, permukaan tidak rata), Menyiapkan prosedur evakuasi jika terjadi bencana alam, Masuk ke gua harus didampingi oleh local guide tour agar lebih aman | D | 2 | Low | Pengelola objek wisata | |||
2 | Wisata Alam (Gua Kreo) - berada ditengah waduk Jatibarang | Trekking di Gua | Bahaya Keselamatan | Permukaan jalan yang tidak rata | Terdapat jurang dan permukaan yang terjal pada Gua Kreo | Terjatuh, terpeleset, terguling | Tidak adanya pagar pengaman antara jalan trek dengan jurang | Cedera, patah tulang, kematian | Gua Kreo dikelola oleh OPTD Dinas Kebudayaan Kota Semarang, sehingga tertata dengan baik | C | 3 | High | Membuat pagar pengaman antara jalan trek dan jurang | Membuat amaran hati-hati apabila terdapat hazard perbedaan ketinggian (contoh: jurang, permukaan tidak rata), Memastikan penerangan yang cukup baik di dalam gua | D | 2 | Low | Pengelola objek wisata | |||
3 | Wisata Alam (Gua Kreo) - berada ditengah waduk Jatibarang | Trekking di Gua | Bahaya Kesehatan | Personal Fitness | Kondisi kesehatan pengunjung | Pingsan, sulit bernapas akibat kekurangan oksigen | Kondisi kesehatan pengunjung yang tidak maksimal, Pengunjung sulit bernapas karena kondisi yang ramai | Pingsan, kematian | Sudah terdapat larangan membawa makanan dan rute gua, tetapi belum terdapat imbauan kesehatan pengunjung; Sudah terdapat tandu, ruangan, dan peralatan P3K tetapi belum terdapat petugas emergency | C | 3 | High | Memberikan imbauan kepada pengunjung untuk memastikan kondisi kesehatannya sebelum masuk ke dalam gua, Melakukan pengecekan tensi darah dan kondisi riwayat kesehatan pengunjung sebelum memasuki gua, Membuat poster terkait dengan pengunjung yang tidak boleh dan pengunjung yang boleh masuk ke dalam gua | D | 2 | Low | Pengelola objek wisata | ||||
4 | Wisata Alam (Hutan Kreo) | Trekking | Bahaya Biologi | Makroorganisme (monyet liar) | Monyet berpotensi berperilaku agresif | Tercakar atau tergigit | Perilaku agresif monyet terhadap pengunjung, sehingga pengunjung merasa tidak nyaman | Rabies, cedera, trauma | Sudah terdapat lembaga OPTD yang memberikan makanan kepada monyet, tetapi pengendalian secara spesifik belum ada, Sudah terdapat safety briefing dari pemandu ke pengunjung mengenai monyet, Sudah terdapat amaran imbauan kepada pengunjung | C | 2 | Moderate | Membuatkan kandang khusus untuk monyet | Melakukan pengendalian lebih lanjut dari aspek konsumsi/asupan monyet yang cukup, sehingga menekan agresivitas monyet, Memberikan peringatan kepada pengunjung bahwa tidak boleh membawa barang berharga yang dapat mencuri perhatian monyet | D | 2 | Low | Pengelola objek wisata | |||
5 | Wisata Alam (Hutan Kreo) | Trekking | Bahaya Keselamatan | Senapan angin | Potensi tertembak senapan angin yang dibawa secara ilegal oleh pengunjung | Tertembak, terluka | Pengunjung yang menembak burung secara ilegal dan menyasar ke pengunjung lainnya | Cedera, kekurangan darah, kematian | Sudah terdapat larangan bagi pengunjung untuk membawa senapan angin atau benda berbahaya | C | 3 | High | Melakukan pemeriksaan pengunjung secara ketat untuk tidak membawa senapan angin secara ilegal, Memberikan sanksi bagi pengunjung yang melanggar | D | 2 | Low | Pengelola objek wisata | ||||
6 | Wisata Alam (Hutan Kreo) | Trekking | Bahaya Biologi | Makroorganisme (ular) | Ular liar yang terdapat di area hutan | Tergigit ular | Pengunjung tergigit oleh ular liar yang ada di jalur trek | Kematian, lumpuh | Belum terdapat pengendalian | C | 5 | Extreme | Memberikan imbauan kepada pengunjung atas bahaya ular atau binatang lainnya sebelum melakukan trekking, Pihak pengelola melakukan kerja sama dengan lembaga pengendali satwa liar, Melakukan pelatihan snake handling kepada pekerja yang mengelola hutan wisata | D | 2 | Low | Pengelola objek wisata | ||||
7 | Waduk Jatibarang | Perahu Wisata | Bahaya Keselamatan | Aktivitas di air | Aktivitas naik perahu di waduk | Tenggelam, terpeleset, tercebur, hanyut | Pengunjung tidak berhati-hati ketika berada di pinggiran waduk, sehingga tercebur bahkan hanyut | Sulit bernapas dalam air, kematian | Sudah terdapat peraturan tertulis untuk naik perahu, Sudah terdapat pelampung yang harus digunakan oleh setiap pengunjung | D | 5 | Extreme | Melakukan inspeksi berkala terhadap kondisi perahu, Menyediakan petugas yang siap bertugas untuk waduk | Menyediakan APD khusus ketika beraktivitas dalam air, seperti pelampung | D | 2 | Low | Pengelola objek wisata | |||
8 | Waduk Jatibarang | Pemancingan | Bahaya Keselamatan | Aktivitas di air | Aktivitas memancing di waduk | Tenggelam, terpeleset, tercebur, hanyut | Pengunjung tidak berhati-hati ketika berada di pinggiran waduk, sehingga tercebur bahkan hanyut | Sulit bernapas dalam air, Kematian | Sudah terdapat peraturan khusus untuk pemancing dan perahu (max penumpang/pelampung dan rute yang sudah ditentukan), Sudah terdapat amaran khusus di sekitar waduk untuk berhati-hati, Sudah terdapat gardu pandang untuk memantau kondisi di setiap objek wisata (termasuk untuk melihat waduk), Sudah terdapat pembatas bagi pengunjug (green belt) | C | 5 | Extreme | Memastikan peraturan terkait keselamatan tetap berjalan dengan baik, Menyediakan petugas untuk berjaga-jaga di sekitar waduk | Memberikan APD pelampung | D | 2 | Low | Pengelola objek wisata | |||
9 | Omah Pinter Petani (OPP) | Eduwisata terkait pertanian | Bahaya Keselamatan | Permukaan jalan yang licin | Jalan licin karena jalan dekat dengan sungai | Potensi terjatuh, tergelincir, tersandung | Pengunjung tidak berhati-hati saat berjalan di area basah terkena air sungai | Cedera, patah tulang | Belum terdapat pengendalian | C | 3 | High | Memberikan imbauan hati-hati kepada pengunjung dan perintah menggunakan sepatu kepada pengunjung | Menyediakan APD safety shoes | D | 2 | Low | Pengelola objek wisata | |||
10 | Omah Pinter Petani (OPP) | Sendang Gede | Bahaya keselamatan | Permukaan jalan yang licin | Jalan yang licin karena jalan belum diaspal | Terjatuh, terpeleset, terguling | Pengunjung tidak berhati-hati karena permukaan yang licin dan belum terdapat pagar pembatas | Cedera, patah tulang | Sudah terdapat papan himbauan kepada pengunjung untuk hati-hati | C | 3 | High | Membuat pegangan dan pagar pembatas | D | 2 | Low | Pengelola objek wisata | ||||
11 | Omah Pinter Petani (OPP) | Sawah dan kebun | Bahaya Biologi | Makroorganisme (Tikus) | Banyak tikus di sekitar OPP | Tergigit tikus | Pertumbuhan populasi tikus yang tidak terkontrol, belum terdapat pengendalian akibat keterbatasan bahan kimia | Potensi penyebaran penyakit yang dibawa oleh tikus (PES, Leptospirosis, dll) | Sudah terdapat pengendalian dalam membuat obang-abing untuk menakut-nakuti hama | D | 3 | Moderate | Melakukan kerja sama dengan instansi pengendali hama untuk mengontrol hama tikus | Memberikan imbauan kepada pengunjung untuk memakai sepatu yang tertutup agar aman dari tikus | D | 2 | Low | Pengelola objek wisata | |||
12 | Kawasan Wisata Kandri | Kegiatan malam | Bahaya Fisika | Pencahayaan yang terbatas | Penerangan yang kurang, sehingga menyebabkan beberapa risiko | Terjatuh, terpeleset, terguling | Kurangnya kemampuan penglihatan pengunjung di malam hari dengan pencahayaan yang kurang karena tiang listrik belum menyuplai listrik secara optimal ke daerah wisata | Cedera, memar | Belum terdapat pengendalian | C | 3 | High | Mengajukan peningkatan infrastuktur kepada pemerintah khususnya pada aspek kelistrikan | Memberikan imbauan kepada pengunjung agar berhati-hati | D | 2 | Low | Pengelola objek wisata | |||
13 | Kawasan Wisata Kandri | Area Wisata | Bahaya Psikososial | Perawatan yang buruk | Sinyal yang buruk di daerah desa wisata | Menghambat ketika terjadi situasi kegawatdaruratan | Sinyal yang tidak mendukung | Pengunjung merasa gelisah, trauma | Belum terdapat pengendalian | D | 1 | Low | Melakukan kerja sama dengan instansi operator sinyal yang mendukung | D | 1 | Low | Pengelola objek wisata |
No | Konteks Bisnis | Identifikasi Bahaya dan Risiko | Risk Analysis and Evaluation | Pengendalian Risiko | Residual Risk | Penanggung Jawab/Risk Owner | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Objektif | Aktivitas | Kategori Bahaya (Hazard Classification) | Jenis Bahaya | Penjelasan Bahaya (Hazard Explanation) | Kejadian Risiko (Risk Event) | Penyebab Risiko (Risk Cause) | Deskripsi Dampak | Existing Control | L | C | Risk Level | Eliminasi | Substitusi | Engineering | Administrasi | APD | L | C | Risk Level | ||
1 | Kebencanaan | Bencana Alam | Bencana alam | Tanah longsor pada area Green Belt | Posisi situs wisata berada di lokasi yang rawan untuk terdampak longsor | Tanah longsor merusak fasilitas yang tersedia dan berdampak terhadap manusia | Kondisi geografis (Hujan) | Merusak fasilitas, seperti tangga atau tempat istirahat yang mengakibatkan sulitnya akses ke lokasi, cedera, kematian | Melakukan penghijauan di sekitar area | C | 5 | Extreme | Membuat tim emergency response untuk keadaan darurat, Memberikan safety induction bagi pengunjung, Membangun sistem komunikasi dengan tim SAR setempat, Menyediakan barang-barang kebutuhan terkait peralatan darurat (P3K, dll) | C | 3 | High | Pengelola dan pengawas | ||||
2 | Kebencanaan | Bencana Alam | Bencana alam | Penumpukan pada permukaan waduk | Waduk menjadi penuh | Merusak ekosistem | Enceng gondok tumbuh dengan tidak terkontrol | Ekosistem air terganggu, gatal-gatal jika terkena manusia | Sudah terdapat tanker, Melakukan inspeksi berkala setiap minggu untuk membersihkan gulma enceng gondok | C | 3 | High | Memastikan peraturan pembersihan eceng gondok dijalankan secara konsisten | C | 3 | High | Pengelola dan Pengawas |