Nama Desa | Liang Ndara |
Kecamatan | Mbeliling |
Kabupaten/Kota | Kabupaten Manggarai Barat |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Luas | 10,33 km2 |
Batas Utara | Desa Watu Nggelek |
Batas Timur | Desa Tonong Belang dan kawasan hutan lindung Mbeliling |
Batas Selatan | Hutan lindung Mbeliling |
Batas Barat | Desa Compang Liang Ndara |
No | Konteks Bisnis | Identifikasi Bahaya dan Risiko | Risk Analysis and Evaluation | Pengendalian Risiko | Residual Risk | Penanggung Jawab/Risk Owner | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Objektif | Aktivitas | Kategori Bahaya (Hazard Classification) | Jenis Bahaya | Penjelasan Bahaya (Hazard Explanation) | Kejadian Risiko (Risk Event) | Penyebab Risiko (Risk Cause) | Deskripsi Dampak | Existing Control | L | C | Risk Level | Eliminasi | Substitusi | Engineering | Administrasi | APD | L | C | Risk Level | ||
1 | Ruang Publik | Tempat Istirahat | Bahaya kesehatan | Bahaya kimia | Pengunjung merokok - asap rokok mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat berdampak kepada orang yang menghirupnya (CO, Cadmiun, dan zat berbahaya lainnya) | Asap rokok terhirup oleh pengunjung lain yang terpapar | Pengunjung merokok pada tempat yang sembarang, sehingga asap rokok bebas terlepas di berbagai tempat wisata | Mual, sesak napas, batuk, serta mengganggu kenyamaman pengunjung khususnya yang bukan perokok. | Adanya aturan "dilarang merokok" kepada pengguna sanggar seni. Aturan ini dikomunikasikan secara verbal. | B | 3 | High | Pengelola perlu membuat kawasan tanpa rokok atau kawasan khusus merokok untuk para perokok | Pengelola perlu mensosialisasikan tentang kawasan tanpa rokok atau kawasan khusus merokok bagi seluruh wisatawan; Memberikan tanda dilarang merokok sembarangan pada setiap lokasi wisata; Puntung rokok harus dimatikan terlebih dahulu dan dibuang pada tempat yang disediakan | D | 3 | Moderate | Pengelola dan pengawas | |||
2 | Fasilitas Umum | KM / Toilet | Bahaya Keselamatan | Permukaan jalan menuju toilet yang licin | Permukaan jalan menuju toilet berlumut | Terjadi slips, trips, dan falls | Kondisi lingkungan yang lembab dan termakan usia sehingga menyebabkan tumbuhnya lumut | Cidera, Patah tulang | B | 2 | High | Membersihkan lumut secara berkala, Melakukan inspeksi kebersihan secara berkala | Menyediakan sendal atau sepatu anti licin | E | 1 | Low | Pengelola dan pengawas | ||||
3 | Fasilitas Umum | KM / Toilet | Bahaya kesehatan | Bahaya Biologi | Jentik nyamuk yang terdapat di dalam toilet/tempat penampungan air | Penyebaran virus dari jentik nyamuk | Kurang melakukan inspeksi kebersihan dan tidak menerapkan pemantauan jentik secara berkala | Penyebaran virus dan penyakit demam berdarah | Setiap 3 bulan pihak dinas kesehatan melakukan inspeksi jentik dan membagikan abate | C | 1 | Low | Melakukan fogging nyamuk | Melakukan inspeksi kebersihan secara berkala untuk menghindari jentik nyamuk | E | 1 | Low | Pengelola dan pengawas | |||
4 | Fasilitas Umum | KM / Toilet | Bahaya kesehatan | Bahaya Biologi | Air yang kotor | Terkontaminasi oleh tanah, sampah, sumber air yang keruh | Kurang nya inspeksi kebersihan secara berkala terhadap sumber air dan tempat penampungan air | Penyebaran bakteri dan penyakit kulit | 3 sumber air didapatkan dari air gunung dan ditransfer ke masyarakat melalui perpipaan (dana desa). | C | 1 | Low | Membersihkan tempat penampungan air secara berkala | E | 1 | Low | Pengelola dan pengawas | ||||
5 | Fasilitas Umum | KM / Toilet | Bahaya kesehatan | Bahaya kimia | Tidak terdapat ventilasi udara pada toilet | Pengunjung merasa tidak nyaman akibat kekurangan udara segar | Design ruangan yang tidak nyaman | Rasa tidak nyaman, sesak, kekurangan oksigen | C | 2 | Moderate | Membuat sistem ventilasi udara sesuai standar | E | 1 | Low | Pengelola dan pengawas | |||||
6 | Fasilitas Umum | KM / Toilet | Bahaya kesehatan | Bahaya Ergonomi | Pencahayaan pada toilet yang redup | Memberikan rasa tidak nyaman | Lampu digunakan untuk dua toilet sekaligus | Menurunnya fungsi penglihatan serta memberikan rasa tidak nyaman karena terbatasnya penglihatan | Toilet umum belum dialiri aliran listrik. Akan tetapi pencahayaan toilet di siang hari dari cahaya matahari cukup untuk melakukan kegiatan di dalam toilet | C | 1 | Low | Instalasi listrik dan lampu untuk pencahayaan | E | 1 | Low | Pengelola dan pengawas | ||||
7 | Fasilitas Umum | KM / Toilet | Bahaya kesehatan | Bahaya Biologi | Tidak terdapat tempat tissue dan penutup tempat sampah pada toilet | Penyebaran bakteri, toilet yang tersumbat | Kurang melakukan inspeksi kebersihan secara berkala | Penurunan sistem kekebalan tubuh | C | 1 | Low | Menyediakan tempat tissue dan penutup tempat sampah | Melakukan inspeksi kebersihan secara berkala Menyediakan tanda/papan informasi tentang “dilarang membuat sampah ke dalam toilet” | E | 1 | Low | Pengelola dan pengawas | ||||
8 | Fasilitas Umum | Desain KM / Toilet | Bahaya kesehatan | Bahaya Ergonomi | Penempatan gantungan baju pada toilet yang tidak sesuai dengan posisi ideal | Pengunjung merasa tidak nyaman dengan posisi menggantung baju | Ketidakpahaman pekerja mengenai posisi ideal ergonomi, sehingga menaruh gantungan baju yang tidak sesuai dengan ketentuan posisi ideal | Nyeri pada bagian bahu dan leher | D | 2 | Low | Mengganti posisi gantungan sesuai dengan ketentuan posisi ideal | Memberikan penyuluhan kepada pekerja terkait posisi ideal | E | 1 | Low | Pengelola dan pengawas | ||||
9 | Fasilitas Umum | Kebersihan toilet | Bahaya kesehatan | Bahaya kimia | Penggunaan bahan kimia untuk pembersih | Terpapar bahan kimia | Petugas kebersihan tidak atau kurang mengerti tentang bahaya dari bahan kimia yang digunakan | Iritasi, penyakit kulit | C | 2 | Moderate | Mengganti bahan kimia pembersih yang kurang berbahaya dari segi kesehatan | Pengelola menyediakan SOP untuk membersihkan toilet / kamar mandi Pengelola dan petugas kebersihan harus membaca informasi produk kebersihan yang terdapat di kemasannya. | Menggunakan sarung tangan latex / karet ketika menggunakan bahan kimia sesuai dengan anjuran yang tertera dikemasan | E | 1 | Low | Pengelola dan pengawas | |||
10 | Fasilitas Umum | Kebersihan toilet | Bahaya kesehatan | Bahaya Biologi | Toilet yang kotor | Penyebaran bakteri dan virus | Petugas kebersihan terpapar bakteri atau virus | Penurunan sistem kekebalan tubuh, penyakit kulit | C | 2 | Moderate | Pengelola menyediakan SOP untuk membersihkan toilet / kamar mandi Menyediakan alat bantu kebersihan seperti sikat lantai dengan gagang yang panjang | Pengelola menyediakan SOP untuk membersihkan toilet / kamar mandi Petugas kebersihan menjaga kebersihan diri sendiri (hygiene) seperti: mencuci tangan dengan menggunakan sabun setelah bekerja dan atau sebelum makan / merokok | E | 1 | Low | Pengelola dan pengawas | ||||
11 | Tempat ibadah (Musholla / Masjid / Gereja) | Sistem Pencahayaan | Bahaya kesehatan | Bahaya Ergonomi | Pencahayaan yang terlalu redup | Menurunkan fungsi indera penglihatan dan memberikan rasa tidak nyaman | Pencahayaan yang terlalu redup | Menurunnya fungsi penglihatan serta memberikan rasa tidak nyaman karena terbatasnya penglihatan | Terdapat aliran lisrik untuk pencahayaan | C | 2 | Moderate | Mengganti lampu yang sudah tidak berfungsi dengan baik, Mengganti lampu sesuai dengan standar pencahayaan ruangan | Melakukan inspeksi berkala terhadap pencahayan | E | 1 | Low | Pengelola rumah ibadah | |||
12 | Tempat ibadah (Musholla / Masjid / Gereja) | Ventilasi udara | Bahaya kesehatan | Bahaya kimia | Ventilasi udara pada ruang tamu tertutup oleh plastik | Pengunjung merasa tidak nyaman akibat kekurangan udara segar | Housekeeping yang buruk | Rasa tidak nyaman, kekurangan oksigen, penumpukan debu | Banyak terdapat jendela | C | 2 | Moderate | Mengganti plastik dengan kawat nyamuk | Menerapkan sistem ventilasi udara sesuai standar | E | 1 | Low | Pengelola rumah ibadah | |||
13 | Tempat ibadah (Musholla / Masjid / Gereja) | Alat elektronik (Stopkontak, kipas angin, lampu) | Bahaya Keselamatan | Bahaya Listrik | Penggunakan alat listrik yang tidak sesuai dengan standard keselamatan | Dapat menyebabkan aliran arus pendek | Stopkontak yang saling bertumpuk, kabel listrik yang terbuka/rusak, bekerja dengan alat listrik yang masih hidup | Kesetrum, Kebakaran | Jumlah Stopkontak cukup | B | 4 | Extreme | Melakukan SOP terkait listrik. Mengecek kondisi alat listrik sebelum digunakan. Mematikan sumber listrik sebelum mengganti lampu atau memperbaiki alat listrik. | Penyediaan Tabung pemadam api (APAR) di rumah ibadah | E | 1 | Low | Pengelola rumah ibadah | |||
14 | Jungle traking ke Gua dan Air terjun Liang Kantor | Persiapan (termasuk safety breifing) | Bahaya kesehatan | Personal Fitness | Kondisi pekerja dan pengunjung tidak fit untuk melakukan kegiatan traking/hiking | Serangan jantung, riwayat penyakit darah tinggi, kelelahan | Tidak terdapatnya prosedur untuk memastikan kondisi kesehatan pekerja dan pengunjung sebelum melakukan hiking | Pingsan dan kematian | B | 5 | Extreme | 1. Pengadaan prosedur pengecekan Kesehatan kepada pekerja dan pengunjung yang akan melakukan traking / hiking; 2. Pengelola menyediakan beberapa titik / tempat perisirahatan sepanjang jalur traking (sesuai dengan luasnya jalur traking); 3. Tempat / titik peristirahatan ini juga dilengkapi dengan kotak P3K dan informasi lokasi atau petunjuk arah | E | 3 | Low | Pengelola dan pengawas | |||||
15 | Jungle traking ke Gua dan Air terjun Liang Kantor | Berjalan menuju gua dan air terjun | Bahaya Keselamatan | Area Tracking | Area yang luas dan tidak biasa "familiar" | Tersesat | Tidak ada informasi yang diberikan oleh pengelola tentang jalur resmi untuk trekking | Panik, kehabisan makanan, daya tahan tubuh menurun | Pemandu wisata disediakan oleh pengelola wisata | B | 2 | High | 1. Pengelola menyediakan pemandu wisata yang berpengalaman dan peta area traking; 2. Seluruh pengunjung diberikan arahan/induksi keselamatan sebelum memulai traking dimulai; 3. Pengunjung tidak diperbolehkan pergi sendirian atau tanpa pemandu wisata dari pihak pengelola; 4. Pengunjung wajib mendengar arahan dari pemandu sebelum dan selama traking; 5. Hanya menggunakan jalur traking yang sudah disetujui oleh pihak pengelola; 6. Menyediakan papan informasi di area yang diperlukan. Seperti: petunjuk arah area berkumpul jika terjadi keadaan gawat darurat, arah trekking yang benar, arah pos pengamanan terdekat | D | 2 | Low | Pengelola dan pengawas | ||||
16 | Jungle traking ke Gua dan Air terjun Liang Kantor | Berjalan menuju gua dan air terjun | Bahaya Keselamatan | Bebatuan disekitar area | Kondisi batu gua yang tidak aman | Tertimpa batu | Posisi batu yang bergeser/tidak aman karena faktor cuaca dan alam | Cidera, meninggal | B | 4 | Extreme | 1. Pengelola melakukan inspeksi secara berkala terhadap kondisi bebatuan. Terutama setelah gempa bumi / hujan deras. Menggunakan jasa geologi jika diperlukan; 2. Pemandu trekking melihat kondisi batu di dinding gua dan atas gua sebelum berjalan ke dalam gua; 3. Posisi pemandu di depan dan belakang kelompok trekking | Menggunakan helm keselamatan | D | 3 | Moderate | Pengelola, pengawas dan pengunjung | ||||
17 | Jungle traking ke Gua dan Air terjun Liang Kantor | Berjalan menuju gua dan air terjun | Bahaya kesehatan | Bahaya Ergonomi | Pencahayaan yang kurang di dalam gua | Menurunkan fungsi indera penglihatan dan memberikan rasa tidak nyaman | Kondisi lingkungan di dalam gua yang terbatas dengan pencahayaan | Terjatuh mengakibatkan cidera, patah tulang | B | 2 | High | Pengelola menginformasikan kondisi pencahayaan di dalam gua kepada pengunjung. | Menggunakan portable alat penerangan, seperti: senter dan lampu yang diletakkan di helm"cap lamp" | D | 3 | Moderate | Pengelola, pengawas dan pengunjung | ||||
18 | Jungle traking ke Gua dan Air terjun Liang Kantor | Berjalan menuju gua dan air terjun | Bahaya Keselamatan | Permukaan jalan | Permukaan tanah/batu/tangga yang licin akibat banyaknya lumut. Tangga yang tidak rata. Batu yang tidak beraturan pada tangga | Terpleset | Kondisi lingkungan yang lembab dan termakan usia sehingga menyebabkan tumbuhnya lumut | Cidera, Patah tulang | Tangga masuk ke pintu gua sedang diperbaiki. Perapihan susunan batu kecil untuk masuk ke dalam gua dan lokasi air terjun | B | 2 | High | Memberi peringatan hati-hati terhadap licin ketika melakukan safety briefing atau selama perjalanan, Memberitahukan kepada pengunjung untuk sebaiknya menggunakan sepatu | Menyediakan sepatu anti-slip / bergerigi bagi pemandu wisata | D | 2 | Low | Pengelola dan pengawas | |||
19 | Jungle traking ke Gua dan Air terjun Liang Kantor | Berjalan menuju gua dan air terjun | Bahaya kesehatan | Bahaya Fisik | Kondisi cuaca yang buruk (hujan deras, angin kencang) | Pekerja/pemandu dan pengunjung terjebak di tengah hutan/gua/air terjun) | Pengelola wisata tidak mengecek kondisi cuaca | Cidera, kekurangan cadangan makanan | Pemandu wisata menginformasikan kondisi cuaca sebelum memulai perjalanan | C | 4 | Extreme | 1. Pengelola wisata harus mengecek kondisi cuaca (hujan, badai atau angin kencang) sebelum memulai traking; 2. Jika prakiraan cuaca akan hujan deras/badai/angin kencang, maka perjalaan traking tidak dilakukan/dijadwal ulang; 3.Jika perjalanan traking sudah dimulai dan keadaan cuaca tiba-tiba hujan/angin kencang, pemandu dan pengunjung hendaknya menuju ke titik/tempat peristirahatan terdekat atau area yang aman (jauh dari potensi pohon tumbang). | Jas hujan dipakai oleh pemandu/pekerja wisata. Pengunjung hendaknya menyewa jas hujan | D | 2 | Low | Pengelola dan pengawas | |||
20 | Jungle traking ke Gua dan Air terjun Liang Kantor | Berjalan menuju gua dan air terjun | Bahaya kesehatan | Bahaya Fisik | Kondisi cuaca yang panas | Dehidrasi, Kulit terbakar sinar matahari | Kondisi pekerja dan pengunjung yang tidak sehat; Kurang mengkonsumsi air putih; Terpapar sinar matahari yang berlebihan dan tidak memakai alat pelindung | Pingsan, tidak konsentrasi | C | 4 | Extreme | 1. Pengelola wisata dan pemandu traking harus mengecek kondisi cuaca sebelum berangkat; 2. Mengingatkan pengunjung untuk: Mengkonsumsi air putih secara rutin sebelum dan selama perjalanan dan Pengunjung harus memberi informasi kepada pemandu traking jika membutuhkan istirahat / merasa lemas ketika melakukan traking. | Menggunakan “sun screen” | D | 2 | Low | Pengelola wisata (termasuk pemandu traking) dan pengunjung | ||||
21 | Jungle traking ke Gua dan Air terjun Liang Kantor | Berjalan menuju gua dan air terjun | Bahaya Keselamatan | Permukaan jalan | Permukaan jalan tidak rata | Jatuh dan tersandung | Kondisi yang penuh bebatuan dan perbedaan ketinggian tanah di jalur trekking Tidak ada batas pengaman atau tanda bahaya untuk memisahkan area yang terjal / jurang | Cidera, patah tulang, meninggal | B | 2 | High | Pemasangan pagar pembatas dan tanda bahaya pada area yang terjal/curam | Pemandu wisata untuk mengingatkan pengunjung untuk tidak mendekati area yang curam | D | 2 | Low | Pengelola dan pengawas | ||||
22 | Jungle traking ke Gua dan Air terjun Liang Kantor | Berjalan menuju gua dan air terjun | Bahaya kesehatan | Bahaya Biologi | Sengatan tawon | Tersengat tawon | Banyaknya jumlah tawon di alam bebas | Kulit bengkak, Terluka | C | 2 | Moderate | Memberikan peringatan hati-hati terhadap binatang | Menyarankan kepada pengunjung untuk memakai pakaian yang menutupi kulit | D | 2 | Low | Pengelola dan pengawas | ||||
23 | Jungle traking ke Gua dan Air terjun Liang Kantor | Berjalan menuju gua dan air terjun | Bahaya kesehatan | Bahaya Biologi | Gigitan nyamuk | Tergigit nyamuk | Kulit bengkak, Demam berdarah | Kulit bengkak, Demam berdarah | C | 2 | Moderate | Memberikan peringatan hati-hati terhadap binatang | Menyarankan kepada pengunjung untuk memakai pakaian yang menutupi kulit | D | 2 | Low | Pengelola dan pengawas | ||||
24 | Jungle traking ke Gua dan Air terjun Liang Kantor | Berjalan menuju gua dan air terjun | Bahaya kesehatan | Bahaya Biologi | Gigitan Lintah | Tergigit Lintah | Banyaknya jumlah lintah di daerah yang basah dan | Gatal-gatal di kulit dan terluka | B | 2 | High | Penyelenggara/pengelola wisata memberikan informasi kepada pengunjung untuk berhati – hati terhadap bahaya lintah; Penyelenggara/pengelola wisata membawa kotak P3K (termasuk minyak kayu putih, air jeruk/air garam/tembakau yang dapat membantu melepaskan gigitan lintah/pacet) | Menyarankan pengunjung untuk menggunakan sepatu boot dan celana panjang; Menyelipkan celana panjang ke dalam kaos kaki atau sepatu; Menggunakan lotion anti nyamuk yang tidak hanya untuk melindungi dari gigitan nyamuk, tetapi juga bisa melindungi badan dari gangguan pacet/lintah; | E | 1 | Low | Pengelola dan pengawas | ||||
25 | Jungle traking ke Gua dan Air terjun Liang Kantor | Berjalan menuju gua dan air terjun | Bahaya kesehatan | Bahaya Biologi | Bisa ular | Tergigit ular | Ular merasa terganggu dengan adanya manusia di habitatnya | Beracun bagi manusia, kematian | D | 4 | High | Pengelola meyediakan kotak P3K di area wisata; Pemandu wisata mengetahui informasi dasar tentang tindakan medis pertama ketika ada yang tergigit ular; Memberikan peringatan hati-hati terhadap binatang; Pemandu wisata mengikuti pelatihan "First Aid" | E | 3 | Low | Pengelola dan pengawas | |||||
26 | Jungle traking ke Gua dan Air terjun Liang Kantor | Bermain/berendam di air terjun | Bahaya Keselamatan | Bebatuan di area air terjun | Kondisi bebatuan di dasar air terjun yang licin | Tepleset/terjatuh | Pengunjung tidak mengetahui kondisi dasar air terjun | Cidera | C | 2 | Moderate | Pemandu wisata untuk mengingatkan pengunjung akan bahaya bebatuan yang licin di dasar air terjun. | D | 2 | Low | Pengelola dan pengawas |
No | Konteks Bisnis | Identifikasi Bahaya dan Risiko | Risk Analysis and Evaluation | Pengendalian Risiko | Residual Risk | Penanggung Jawab/Risk Owner | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Objektif | Aktivitas | Kategori Bahaya (Hazard Classification) | Jenis Bahaya | Penjelasan Bahaya (Hazard Explanation) | Kejadian Risiko (Risk Event) | Penyebab Risiko (Risk Cause) | Deskripsi Dampak | Existing Control | L | C | Risk Level | Eliminasi | Substitusi | Engineering | Administrasi | APD | L | C | Risk Level | ||
1 | Kebencanaan | Bahaya Bencana Alam | Bahaya Bencana Alam | Gempa bumi, Banjir, Tanah longsor, Kebakaran | Gempa bumi, Banjir, tanah longsor, kebakaran | Tertimpa bangunan, batu, tanah ; Terseret air dan hanyut kekita banjir | Pergeseran permukaan bumi , Curah hujan yang tinggi, Lahan hutan/desa yang gundul | Cidera, hilang, meninggal | D | 5 | Extreme | Pengelola wisata dengan melibatkan pihak desa membentuk tim Emergency Response untuk keadaan darurat; Pengelola wisata dan/atau aparat desa Liang Ndara untuk: membangun sistem komunikasi dengan tim SAR setempat secara berkala, Membuat protokol / prosedur tanggapan awal keadaan darurat yang harus dilakukan oleh pengelola wisata dan masyarakat desa Liang Ndara sebelum tim SAR tiba di lokasi becana, Menginformasikan protokol / prosedur ini ke pekerja pengelola wisata dan masyarakat desa Liang Ndara; Menentukan titik kumpul keadaan darurat di daerah wisata dan desa wisata; Melakukan simulasi penanggulan bencana secara berkala dibawah pengawasan tim SAR setempat jika diperlakukan.; Pengelola wisata membuat daftar informasi tentang nomor telfon tim SAR, aparat hukum, Rumah Sakit / puskesmas terdekat dan aparat desa; Harus melihat kondsi disekitar apakah aman sebelum membantu yang lain dalam keadaan bencana. Jika tidak aman, maka tunggu hingga tim SAR tiba di lokasi bencana; Berusaha untuk tidak panik | Pengelola wisata menyediakan barang-barang kebutuhan keadaan gawat darurat. Contoh: kotak P3K, Automated External Defibrillator (AED),/pacu jantung, tandu, lampu emergensi | A | 3 | Extreme | Pengelola,Pengawas dan Aparat desa |